Sabtu, 21 November 2009

ANALISIS PENILAIAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP PADA PAGUYUBAN KARYAWAN PERPUSTAKAAN IPB


NAMA : Irvan Maulana Adriansyach (20206488)

PEMBIMBING : Renny, SE., MM.


Investasi pada umumnya membutuhkan dana yang relatif besar dan mengikat perusahaan pada tindakan tertentu dalam periode yang relatif lama dan investasi harus didasari keputusan yang matang. Oleh karena itu metode-metode penilaian investasi mempunyai peranan yang cukup penting dalam pengambilan keputusan investasi, karena hasil perhitungan yang didapat akan menjadi dasar diterima atau ditolaknya suatu investasi. Diterima atau ditolaknya suatu investasi bergantung pada batasan nilai yang ditetapkan oleh suatu perusahaan.

Pada penulisan ilmiah ini, penulis membahas tentang metode-metode penilaian investasi dalam pengambilan keputusan investasi dengan menggunakan metode Payback Period, NPV, dan IRR guna mengetahui apakah keputusan yang diambil PAGUYUBAN KARYAWAN PERPUSTAKAAN IPB dalam pembelian dua buah mesin fotocopy baru adalah keputusan yang tepat atau tidak.

Perhitungan dengan menggunakan metode Payback Periode menghasilkan waktu yang lebih singkat daripada umur ekonomis mesin tersebut, dengan menggunakan metode NPV menghasilkan nilai positif dan dengan menggunakan metode IRR menghasilkan nilai yang lebih besar daripada cost of capitalnya (biaya modal). Dengan melakukan perhitungan berdasarkan ketiga metode tersebut, maka dapat menghasilkan kesimpulan bahwa keputusan yang diambil PAGUYUBAN KARYAWAN PERPUSTAKAAN IPB dalam pembelian dua buah mesin fotocopy baru adalah keputusan yang tepat.

RANCANGAN PRODUK SUSU KEDELAI SULAI PT RIR

RANCANGAN PRODUK SUSU KEDELAI SULAI

PT RIR

Disusun Oleh : Irvan Maulana Adriansyach (20206488)

Rusmala (20206875)

Rosi Rosmayanti (21206207)

UNIVERSITAS GUNADARMA

I. PENDAHULUAN

Meski bentuknya kecil, kedelai bisa diolah menjadi berbagai macam produk makanan, salah satunya adalah susu kedelai. Komposisi susu kedelai hampir sama dengan susu sapi, oleh karena itu susu kedelai bisa digunakan sebagai pengganti susu sapi terutama bagi mereka yang alergi laktosa pada sususapi.
Kelebihan lain susu kedelai dibanding susu sapi adalah tidak mengandung kolesterol sama sekali. Meski demikian, menurut Prof. Dr. Made Astawan, penulis buku Kandungan Gizi dan Aneka Bahan Makanan, kandungan kolesterol susu sapi masih tergolong sangat rendah bila dibandingkan dengan bahan pangan hewani lainnya. Karena itu tak perlu khawatir minum susu sapi.
Mutu protein susu kedelai juga hampir sama dengan mutu protein susu sapi. Protein eficiency ratio (PER) susu kedelai adalah 2,3 sedangkan PER susu sapi adalah 2,5. PER 2,3 artinya setiap gram protein yang dimakan akan menghasilkan pertambahan berat badan sebesar 2,3 gram. Dengan demikian, makin tinggi nilai PER mencerminkan makin baik mutu protein tersebut.
Secara umum susu kedelai mengandung vitamin B1, B2 dan niasin dalam jumlah yang setara dengan susu sapi atau ASI, serta mengandung vitamin E dan K dalam jumlah yang cukup banyak.
Meski begitu, susu kedelai tidak mengandung vitamin B12 dan kandungan mineralnya, terutama kalsium, lebih sedikit daripada susu sapi. Oleh karena itu, biasanya susu kedelai yang diproduksi pabrik selalu ditambah dengan mineral dan vitamin.

2. BAHAN, ALAT DAN PROSES PEMBUATAN SUSU KEDELAI

Dalam produksi kali ini perusahaan kami akan memproduksi susu kedelai murni sebanyak 100 bungkus dan rasa cokelat sebanyak 50 bungkus, dimana setiap 1kg kacang kedelai dapat menghasilkan 10liter susu kedelai.

* BAHAN

1) Kedelai 5 kg

2) Air panas 40 liter

3) Air dingin utk perendaman 15 liter

4) Gula pasir 500 gram – 1kg

5) Panili 10 gram

6) Coklat 75 gram (atau perasa lainnya)

7) Garam 75 gram

* ALAT

1) Panci

2) mesin penggiling

3) Kain Saring atau kain blacu

4) Tungku atau kompor

* CARA PEMBUATAN

1) Bersihkan kedelai dari segala kotoran, kemudian cuci;

2) Rebus kedelai yang telah bersih selama kira-kira 20 menit, lalu rendam dalam air bersih selama kira-kira 12 jam;

3) Cuci sampai kulit arinya terkelupas.

4) Masukan kedelai yang sudah di bersihkan ke dalam mesin giling.

5) Campur kedelai yang sudah halus dengan air panas. Aduk-aduk campuran sampai rata;

6) Saring campuran dengan kain saring, sehingga diperoleh larutan susu kedelai;

7) Tambakan gula pasir, panili, coklat ( untuk susu kedelai cokelat), dan garam ke dalam larutan susu, lalu aduk sampai rata dan panaskan hingga mendidih.

3. ASPEK-ASPEK DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

· Aspek Hukum

A. Nama Unit Usaha

Unit usaha ini diberi nama PT RIR, bergerak dalam bidang pembuatan dan penjualan susu kedelai.

Nama organisasi : Pabrik Susu Kedelai "PT RIR"

Jenis Organisasi : Produksi susu kedelai

Pemilik : Irvan A

Rusmala

Rosi R

Alamat : Jalan Swadaya 5 Rt 04/12 Tanah Baru Depok I

No Telp : 021 7512645

B. Legalitas Usaha

Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini beberapa dokumen badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah :

a. Badan hukum

Karena usaha yang kami lakukan sifatnya merupakan usaha bersama dengan modal bersama dan keuntungan dibagi bersama berdasarkan besarnya kepemilikan dari masing masing pemodal, dimana seluruh aktivitas yang timbul dalam pengelolaan menjadi tanggung jawab bersama.

Selain itu, badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, badan hukumnya merupakan subyek hukum dan kekayaan yang terpisah (modal ).

b. Tanda daftar perusahaan dan Surat ijin usaha

Usaha produksi susu kedelai "Sulai" memiliki ujin usaha dari dinas perindustrian dan perdagangan dan sudah terdaftar sebagai pelaku usaha produksi dan pemasaran susu kedelai. Sesuai dengan UUno. 3/1982 ttg Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap dan terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.

c. Ijin Domisili dan IMB

Untuk meminimalkan biaya yang akan dikeluarkan, lokasi proses produksi akan diadakan di salah satu rumah pemilik pabrik susu kedelai ini.Oleh sebab itu, kami telah mendapatkan izin dari pemerintah setempat untuk melakukan proses produksi.

· Aspek sosial ekonomi dan budaya

a. Dari sisi budaya

Dengan adanya produk susu kedelai "Sulai" ini,kami mengharapkan masyarakat menjadi lebih memperhatikan kesehatannya dengan cara mengkonsumsi produk yang kami buat.

b. Dari sudut ekonomi

Dengan adanya produk susu kedelai ini, dapat membuat pengeluaran masyarakat lebih sedikit dari biasanya karena harga susu kedelai "Sulai" yang lebih murah dari susu jenis lainnya,namu tidak mengurangi kualitas dari susu kedelai tersebut. Selain itu dapat meningkatkan ekonomi rakyat.

c. Dari segi sosial

Dengan adanya proses produksi susu kedelai "Sulai",maka akan menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar, walaupun kuantitasnya tidak banyak.Dengan demikian, dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran.

· Aspek Pemasaran

A. Segmentasi, Targeting dan Positioning

a. Segmentasi

Yang menjadi segmen dari usaha ini adalah kalangan menengah kebawah.

b. Targeting

Yang menjadi target market adalah semua kalangan,baik anak-anak,remaja,dewasa dan orang tua.

c. Positioning

Kami ingin menciptakan image produk kami di masyarakat sebagai produk yang bersih,sehat,dan murah.

B. Program Pemasaran

a. Tingkat pelayanan

Dalam memasarkan susu kedelai "Sulai", kami memberikan layanan yang memuaskan melalui layanan pemesanan dan delivery.

b. Penetapan harga

Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relative sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.

c. Kegiatan promosi

Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui promosi berupa pamflet dan spanduk, serta promosi langsung dari pintu ke pintu.

d. Kegiatan Distribusi

Untuk kegiatan distribusi, kami menggunakan jasa 2orang tenaga kerja yang akan memasarkan produk ke beberapa warung atau toko terdekat.

· Aspek teknis dan teknologi

Untuk meminimalkan pengeluaran biaya, kami memilih lokasi produksi susu kedelai "Sulai" ini di rumah salah satu pemilik produk ini agar tidak perlu membayar biaya sewa tempat.Sedangkan untuk mengolah susu kedelai, kami menggunakan mesin penghancur kedelai dengan kapasitas 25 kg kedelai.

· Aspek manajemen

Pemilik proses produksi susu kedelai "Sulai" ada tiga orang dengan jumlah prosentase kepemilikan yang sama.Sedangkan untuk jumlah tenaga kerja,kami menggunakan jasa 3orang tenaja kerja dimana 1 orang melakukan proses pembuatan susu kedelai,dan 2 lainnya memasarkan susu kedelai tersebut.

· Aspek Keuangan

Perhitungan Modal Awal :

Keterangan

Harga

per satuan

Aktiva tetap

Mesin penggiling

3.500.000

Tabung gas

600.000

Panci

150.000

Peralatan lain-lain

200.000

Kompor

360.000

Total aktiva tetap

4.810.000

Bahan baku

Kacang kedelai

250.000

Kg ( 5 x 50.000 )

Garam

1.000

sachet

Panili

5.000

box

Cokelat bubuk

12.000

box

Gula Pasir

10.000

kg

Plastik bening

2.500

ons

Kertas merk

2.000

100 lbr

Total bahan-baku

282.500

Total Modal Awal

5.092.500

Perkiraan laba :

Total bahan baku

282.500

Output susu kedelai

150

Harga pokok susu per bungkus

1.883

Mark Up

  • 32.76% untuk susu murni.
  • 59.32% untuk susu cokelat.

Harga Jual

  • Rp 2.500 untuk susu murni
  • Rp 3.000 untuk susu cokelat

Pendapatan

  • susu kedelai murni

Rp 2.500 x 100

  • susu kedelai cokelat

Rp 3.000 x 50

Rp 250.000

Rp 150.000

laba

Rp 117.550

3. TARGET PASAR


Dalam dunia marketing ada istilah STP (Segmentasi-Targeting-Positioning sebelum Anda memasarkan produk susu kedelai Anda. Jadi, pada segmen pasar mana, target/sasaran pasar yang mana susu kedelai hendak dipasarkan? Lalu, bagaimana Anda memosisikan susu kedelai itu. Mau menjadi substitusi susu kaleng tapi lebih murah agar terjangkau kelas ekonomi bawah?
Dari STP ini, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, paling tidak Anda dapat membayangkan ke arah mana sasaran pemasaran Anda. Dalam hal ini, perusahaan kami menargetkan ke kelas ekonomi menengah ke bawah.

Selain itu, dikenal juga istilah bauran permasaran 4P (product, price, place, dan promotion). Artinya, untuk product (produk), seperti apa produk susu kedelai Anda, apa bedanya dengan susu yang lain, apa kelebihannya. Lalu P kedua price (harga), berapa harganya, lebih murah apa lebih mahal dengan susu yanglain. ketiga place (lokasi/tempat). Nah, ini yang dekat dengan tenaga pemasar yang akan direkrut karena ini adalah bagian dari strategi distribusi pemasaran.

Yang terakhir adalan promotion (promosi, yaitu bagaimana upaya Anda untuk menjadikan produk susu kedelai Anda dikenal orang. Oleh karena itu kami menggunakan orang-orang untung berkeliling ke pasar-pasar tradisional untuk mendistribusikannya, atau bisa juga di tempatkan di tempat-tempat kebugaran karena susu kedelai ini baik untuk kesehatan. Dalam hal harga kami juga memberikan kisaran harga yang sangat terjangkau antara Rp 2.500 – Rp 3.000 setiap bungkusnya.

KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan laba dan aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis,maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembuatan dan penjualan produk susu kedelai "Sulai" ini layak untuk dijalankan, karena memberikan keuntungan yang lumayan besar bagi pemiliknya.Selain itu, dengan adanya proses produksi susu kedelai ini kemungkinan dapat memberikan hal-hal yang positif bagi masyarakat sekitar.

Senin, 16 November 2009

Jurnal GCG

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
Disusun Oleh: YUDHA PRANATA
Univ Islam Indonesia
2007


I. Pendahuluan
Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemilikinya atau pemegang saham, atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui peningkatkan nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2001). Peningkatan nilai perusahaan tersebut dapat dicapai jika perusahaan mampu beroperasi dengan mencapai laba yang ditargetkan. Melalui laba yang diperoleh tersebut perusahaan akan mampu memberikan dividen kepada pemegang saham, meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Hambatan-hambatan yang dihadapi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut pada umumnya berkisar pada hal-hal yang sifatnya fundamental yaitu: (1) Perlunya kemampuan perusahaan untuk mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien, yang mencakup seluruh bidang aktivitas (sumber daya manusia, akuntansi, manajemen, pemasaran dan produksi), (2) Konsistensi terhadap sistem pemisahan antara manajemen dan pemegang saham, sehingga secara praktis perusahaan mampu meminimalkan konflik kepentingan yang mungkin terjadi antara manajemen dan pemegang saham dan (3) Perlunya kemampuan perusahaan untuk menciptakan kepercayaan pada penyandang dana ekstern, bahwa dana ekstern tersebut digunakan secara tepat dan seefisien mungkin serta memastikan bahwa manajemen bertindak yang terbaik untuk kepentingan perusahaan. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, maka perusahaan perlu memiliki suatu sistem pengelolaan perusahaan yang baik, yang mampu memberikan perlindungan efektif kepada para pemegang saham dan pihak kreditur, sehingga mereka dapat meyakinkan dirinya akan peroleh keuntungan investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi, selain itu juga harus dapat menjamin terpenuhinya kepentingan karyawan serta perusahaan itu sendiri.
Bukti empiris yang diperoleh dari hasil riset Zhuang pada tahun 2000 menunjukkan masih lemahnya perusahaan-perusahaan publik di Indonesia dalam mengelola perusahaan dibanding negara-negara Asia Tenggara, hal ini ditunjukkan oleh masih lemahnya standar-standar akuntansi dan regulasi, pertanggungjawaban terhadap para pemegang saham, standar-standar pengungkapan dan transparansi serta proses-proses kepengurusan perusahaan. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan masih lemahnya perusahaan-perusahaan publik di Indonesia dalam menjalankan manajemen yang baik dalam memuaskan stakeholder perusahaan.
Dalam upaya mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, maka para pelaku bisnis di Indonesia menyepakati penerapan good corporate governance (GCG) suatu sistem pengelolaan perusahaan yang baik, hal ini sesuai dengan penandatanganan perjanjian Letter of intent (LOI) dengan IMF tahun 1998, yang salah satu isinya adalah pencantuman jadwal perbaikan pengelolaan perusahaan di Indonesia (Sri Sulistyanto,2003). Melalui penerapan good corporate governance tersebut diharapkan: (1) perusahaan mampu meningkatkan kinerjanya melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta mampu meningkatkan pelayanannya kepada stakeholder, (2) perusahaan lebih mudah memperoleh dana pembiayaan yang lebih murah sehingga dapat meningkatkan corporate value, (3) mampu meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan (4) pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan dividen.
Beberapa bukti empiris yang menunjukkan bahwa pelaksanaan good corporate governance dapat memperbaiki kinerja perusahaan antara lain: (1) Penelitian yang dilakukan oleh Ashbaugh, et al. (2004) terhadap 1500 perusa-haan di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang melaksanakan good corporate governance mengalami peningkatan peringkat kredit (firm credit rating) yang signifikan, (2) Penelitian yang dilakukan oleh Alexakis et al. (2006) terhadap perusahaan-perusahaan yang listing di pasar modal Yunani menunjukkan bahwa, perusahaan-perusahaan yang melaksakan corporate governance secara baik mengalami peningkatan rata-rata return sa-ham, dan mengalami penurunan risiko yang signifikan, (3) Penelitian yang di-lakukan Drobetz, et al. (2003) terhadap perusahaan-perusahaan yang listing di pasar modal Jerman menunjukkan bahwa, perusahaan-perusahaan yang melaksanakan good corporate governance mengalami peningkatan expected stock return yang signifikan, (4) Penelitian yang dilakukan oleh Firth et al (2002) terhadap perusahaan-perusahaan yang listing di pasar modal Hongkong menunjukkan bahwa, perusahaan-perusahaan yang melaksanakan good corporate governance mengalami peningkatan kinerja perusahaan (corporate performance) yang signifikan. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Brown dan Caylor (2004) di Georgia, juga menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang melaksanakan good corporate governance mengalami peningkatan kinerja perusahaan (corporate performance) yang signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Cornett et al (2005) terhadap perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam S&P 100, juga menunjukkan hasil yang sama dimana perusahaan-perusahaan yang melaksanakan good corporate governance mengalami peningkatan kinerja perusahaan yang signifikan. Brown dan Caylor (2004) menunjukkan bahwa penerapan good corporate governance secara signifikan dapat meningkatkan return on equity, net profit margin, Tobin's Q.
Mengacu pada hasil-hasil penelitian empiris yang telah dilakukan, tampak bahwa bukti empiris tersebut menunjukkan betapa pentingnya penerapan good corporate governance dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dalam kaitan ini maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ”Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan”. Kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini diproxy dengan return on equity, net profit margin, dan Tobin's Q.

II. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisisi regresi linear sederhana sebagai berikut:
Model 1: ε++=GCGbbROE10
Model 2: ε++=GCGbbNPM20
Model 3: ε++=GCGbbTQ30
Keterangan:
ROE = ROE perusahaan sampel
NPM = NPM perusahaan sampel
TQ = Tobin's Q perusahaan sampel
GCG = Penerapan GCG
Sebelum model regresi 1, 2 dan 3 tersebut digunakan untuk menguji hipotesis terlebih dahulu harus dilakukan uji normalitas data.

Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Normal Kolmogorov-Smirnov. Menurut metode ini jika suatu variabel memiliki nilai statistik KS signifikan (p>0,05) maka variabel tersebut memiliki distribusi normal.

Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan menggunakan formulasi sebagai
berikut:
H01 : b1 ≤ 0 Penerapan GCG tidak berpengaruh positif terhadap ROE.
Ha1 : b1 > 0 Penerapan GCG berpengaruh positif terhadap ROE.
Kriteria pengujian yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis (Ha1) di atas adalah: jika koefisien regresi b1 memiliki nilai p-value<0.05 maka Ha1 diterima yang berarti, Penerapan GCG berpengaruh positif terhadap ROE.

2. Pengujian Hipotesis Kedua
Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:
H02 : b2 ≤ 0 Penerapan GCG tidak berpengaruh positif terhadap NPM.
Ha2 : b2 > 0 Penerapan GCG berpengaruh positif terhadap NPM.
Kriteria pengujian yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis (Ha2) di atas adalah: jika koefisien regresi b2 memiliki nilai p-value<0.05 maka Ha2 diterima yang berarti, Penerapan GCG berpengaruh positif terhadap NPM.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:
H03 : b3 ≤ 0 Penerapan GCG tidak berpengaruh positif terhadap Tobin's Q.
Ha3 : b3 > 0 Penerapan GCG berpengaruh positif terhadap Tobin's Q.
Kriteria pengujian yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis (Ha3) di atas adalah: jika koefisien regresi b3 memiliki nilai p-value<0.05 maka Ha3 diterima yang berarti, Penerapan GCG berpengaruh positif terhadap Tobin's Q.

III. Hasil dan Kesimpulan
Penerapan GCG oleh perusahaan sampel berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE (b1=1.486, t=5.853, p=0.000). Koefisien regresi tersebut menunjukkan jika skor penerapan GCG meningkat 1 maka ROE perusahaan sampel akan meningkat sebesar 1.486%. Nilai R²adjusted= 49.4% hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada ROE perusahaan sampel, 49.4% penyebabnya adalah perubahan yang terjadi pada skor penerapan GCG sedangkan 50.6% sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam model regresi.
Penerapan GCG oleh perusahaan sampel berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPM (b1=1.251, t=5.132, p=0.000). Koefisien regresi tersebut menunjukkan jika skor penerapan GCG meningkat 1 maka NPM perusahaan sampel akan meningkat sebesar 1.251%. Nilai R²adjusted=0.427 atau 42.7%; hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada NPM perusahaan sampel, 42.7% penyebabnya adalah perubahan yang terjadi pada skor penerapan GCG sedangkan 57.3% sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam model regresi.
Penerapan GCG oleh perusahaan sampel berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tobins Q (b1=99,057.661, t=5.706, p=0.000). Koefisien regresi tersebut menunjukkan jika skor penerapan GCG meningkat 1 maka Tobins Q perusahaan sampel akan meningkat sebesar 99,057.661%. Nilai R²adjusted=0.481 atau 48.1%; hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada Tobins Q perusahaan sampel, 48.1% penyebabnya adalah perubahan yang terjadi pada skor penerapan GCG sedangkan 51.7% sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam model regresi.

Rabu, 04 November 2009

Pesona Keindahan Alam Green Canyon


Jika anda pernah berkunjung ke pantai pangandaran maka jangan terlalu begitu puas dulu dengan pesona keindahan pantai pangandaran, sebab jika anda berjalan dengan menggunakan kendaraan anda kira-kira 5-8 km kearah kiri dari pintu gerbang keluar pangandaran terdapat tempat wisata yang menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Tempat wisata tersebut bernama green canyon.

Dari gerbang green canyon kita menyewa perahu untuk sampai ke tebing tebing tingi dengan pesona yang menakjubkan, jadi bisa di bilang green canyon seperti sungai yang berada diantara dua tebing yang tinggi.




Saya dan kawan-kawan menginap dua malam di pangandaran, kami berangkat dari bogor dengan menggunakan motor, selama dua hari tersebut di pangandaran kami habiskan waktu dengan bermain di pantai. Bisa di bilang stamina kami telah di kuras habis untuk bermain-main di pangandaran. Namun rasa lelah setelah bermain di pantai sebelumnya dalam sekejap lenyap begitu saja karena menyaksikan keindahan alam di green canyon. Seperti ada tenaga tambahan untuk terus berenang menyusuri sungai di green canyon dengan menaiki tebing-tebing dan karang-karang yang ada di sana. Hal itu merupakan pengalaman yang paling luar biasa dalam hidup saya dan kawan-kawan.